Search This Blog

Thursday, September 23, 2010

DELIMA

Info Bundo by Miftahul Khairi Lc.

Di bulan kemenangan ini, buah satu ini sedang musim di Mesir. So, untuk menambah wawasan BK’s, yuk kita kupas seluk beluk buah yang termaktub dalam Al-Quran ini beserta khasiatnya. Delima (punica granatum) diperkirakan berasal dari Iran, namun telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.
Delima tersebar di daerah subtropik sampai tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Delima sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya yang dapat dimakan. Berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 1–9 cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau.
Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih, atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya bulat dengan diameter 5–12 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih. Dikenal tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu. Pembudidayaan delima dengan stek, tunas akar atau cangkok.

Manfaat Delima
Manfaat delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima. Secara tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit.
Dalam satu gelas sari delima lebih banyak kandungan antioksidannya dibandingkan dengan satu gelas red wine, green tea atau orange juice. Produk sari buah delima menjadi tren minuman kesehatan terkini karna khasiatnya yang tinggi.
Minuman sari buah delima kaya dengan kandungan ion kalium (potasium), vitamin A, C dan E serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat dimakan, mengandung kalium 259 mg/gr, energi 63 kal, 30 mg vitamin C. Komponen ini dianggap sangat penting bagi kesehatan jantung (Majalah Time, Desember 2003).
Antioksidan yang terkandung dalam delima membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah arteri oleh kolesterol. Menurut penelitian American Journal of Clinical Nutrition, delima bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Sari buah delima juga tinggi kandungan flavonoidnya, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kangker prostat. American Cancer Society dalam jurnalnya menyatakan bahwa delima mempunyai zat kimia alami yang disebut Ielagitanin yang mampu menghalangi pertumbuhan estrogen sehingga mengurangi resiko kanker payudara.
Khasiat lainnya berasal dari kandungan zat tanin yang ada pada buah ini, dimana dapat membius cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita dalam usus, sehingga mereka dapat ikut keluar saat buang air besar. Di Mesir sendiri pengobatan ini sudah umum dilakukan.
Jus buah juga berkhasiat untuk penderita penyakit seperti: gangguan perut, radang tenggorokan, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes. Peneliti dari Vanderbilt University Medical Center menemukan bahwa orang yang meminum jus delima 3 kali atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.
Pada tahun 2008, Harapan T, mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh menganalisis pemanfaatan buah delima untuk membunuh virus dan mencegah keganasan virus HIV/AIDS menurut tinjauan ilmiah dan Al-Quran, dan berhasil menjuarai lomba karya tulis ilmiah nasional di Universitas Jendral Sudirman, Purwokerto.
Disunting dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment